Beautiful and Healthy Place

Beautiful and Healthy Place
In Devonport Village-New Zealand

Senin, 17 Mei 2010

SEHAT PSIKIS di USIA EMAS

BERKAT DI USIA EMAS
Thema: VISI: UMAS sebagai mempelai Kristus yang Tak Bercacat Cela

I Tesalonika 5:23
(semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sempurna dan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita)

Usia merupakan salah satu wujud perjalanan panjang kehidupan manusia. Alkitab dalam Kej. 5 mencatat mulai dari Metusalah, manusia tertua yang hidup hingga mencapai 900 tahun hingga kemudian mengalami kemerosotan usia. Abraham (175 th), Yakub (147 th), Musa (120 th), hingga Daud (70 th) adalah bukti bahwa kehidupan manusia harus melewati tahap usia lanjut ini, suatu hal yang tak bisa dihindari.

Sebutan UMAS adalah usia emas, yaitu seseorang yang telah memasuki usia di atas 50 tahun. Mengapa dikatakan emas, sehingga istilah emas pun digunakan untuk sebutan pernikahan emas. Gambaran keberhasilan pasangan pasutri membina rumah tangga. Memang emas adalah logam mulia yang mahal dan berharga di dunia. Jadi ada apa dengan usia emas?

Jika kita melihat sekeliling kita bahwa pada usia ini (yang sering juga disebut LANSIA, lanjut usia) orang mengalami perubahan fisik dan psikis. Segi fisik tentu mengalami kemerosotan kesehatan, sedangkan aspek psikis yang dihadapi sering mengalami pikun, post power syndrom dengan berbagai gejala depresi, cemas, mudah marah, mudah tersinggung, mengurung diri, atau bahkan kebergantungan yang sangat tinggi terhadap seseorang. Hal ini menyebabkan ketakutan menghadapi hidup. Padahal Alkitab mengatakan bahwa jangan takut menjalani hidup, mengapa?
Jaminan Janji Allah bagi kita:

1. Allah tak pernah meninggalkan kita. Dia bekerja sama dengan kita dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).
2. JanjiNYa tertulis dalam Yes 46:4 bahwa ... "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Apa yang harus dilakukan pada usia emas?

Kita perlu menyadari bahwa usia yang menua adalah proses yang dialami semua manusia akibat dunia telah jatuh ke dalam dosa. Dengan menurunnya kemampuan fisik namun hal ini bukan penghalang bagi kita untuk tidak melakukan kehendak Allah. Justru saatnya kita membangun pikiran-pikiran yang positif. Dalam Lukas 2:52 Yesus mengatakan bahwa kita hendaknya terus meningkat dalam kebijakan, termasuk hubungan dengan Allah dan orang lain.

Usia emas bukan berarti kita tak bisa melakukan apa-apa, justru banyak tokoh dunia yang justru menghasilkan karya terbaik mereka ketika mereka sudah lanjut usia:
-Mother Teresa sampai usia 87 tahun masih terus membaktikan dirinya bagi kaum papa dan perdamaian dunia.
-Kolonel Sanders meracik resep ayam goreng terkenal di dunia (Kentucky Fried Chicken) pada usia 70 th.
-Laura Ingals Walder menulis buku terkenal Little House in the Praire pada usia hingga 76 tahun.
-Daniel Defoe menulis cerita terkenal Robinson Crusoe pada usia 59 th.
-Marta Graham koreografer terkenal terus mencipta tari hingga usia 96 tahun.
-Haydn dan Handel mencipta musik klasik hingga usia lebih dari 70 th.
-Gallileo Gallilei astronom dunia tetap bekerja hingga usia 70 th.
-Michaelangelo yang menyelesaikan lukisan "The Last Judgement"-nya pada usia 89 tahun.
-John Wesley masih berkhotbah sampai akhirnya dipanggil Tuhan pada usia 90 tahun.
-Thomas Alfa Edison menghasilkan karya terbaiknya antara usia 70 dan 80 tahun.

Amsal 16:31 dan 20:29 menyebutkan bahwa Allah tetap menghormati orang yang sudah tua dan menjadi tua adalah suatu kehormatan. Maz 92:13-15 mengungkap bahwa pada usia emas manusia tetap dapat Allah pakai untuk menyatakan kebenaranNya. Justru pada usia emas, Allah tetap memakai Abraham, Musa, Ishak, Yakub, Kaleb, Simeon, Naomi, dan Yusuf melakukan hal-hal yang luar biasa. Saya sendiri memiliki orang tua yang sudah memasuki usia emas, namun yang saya perhatikan adalah justru mereka semakin matang dalam sikap dan pikiran serta makin bersungguh-sungguh menjadi pendoa syafaat di dalam Tuhan. Sementara nenek saya dipanggil Tuhan pada usia 90 tahun dan tetap setia menjadi pendoa hingga akhir hayatnya.

Usia emas adalah bukti kemurahan Allah. Tak sekalipun Dia meninggalkan kita. Mari percaya pada Firman Tuhan. Usia emas bukanlah kendala. Allah tetap mengasihi kita. Teruslah berkarya bagi Tuhan dan manusia. Salah satu hal praktis dalam hal ini adalah menjadi pendoa syafaat merupakan keputusan yang bijak dan semua orang pada usia emas dapat melakukannya. Jadilah sempurna, tak bercacat hingga kedatanganNya. AMIN.

(disajikan pada ibadah Wanita GBI Abadi Jambi, 02 Mei 2010)