Beautiful and Healthy Place

Beautiful and Healthy Place
In Devonport Village-New Zealand

Sabtu, 14 Mei 2011

SEHAT DENGAN Cassiavera dari KERINCI

Joel dengan secangkir teh cassiavera sedap dan doghnut.


Hallo para blogger, salam sukses!

Pernah menikmati secangkir teh atau air panas yang diseduh dengan kulit kayu manis? Hmm.. rasanya nikmat sekali. Apalagi ditemani semangkuk donat, pisang goreng, atau penganan kecil lainnya. Membuat saat santai sore hari Anda menjadi lebih mengesankan. Kebiasaan ini aku lakukan termasuk anakku Joel Jordan jika saat tak ada kesibukan. Memang perlu ada waktu istirahat. Setelah seharian bekerja. Tubuh perlu refreshing. Ada apa dengan kulit kayu manis? Bukan sekedar sebagai bumbu sop, semur, dan kari martabak, namun lebih dari itu deh. Ayo ikuti perjalanan cerita menarik dari sebuah kulit kayu manis asal Kerinci di Propinsi Jambi.

Pengalamanku ketika hidup di negara Kiwi yang bisa berupa burung Kiwi atau buah Kiwi alias negara NZ, New Zealand, wah membuahkan berkah menulis bagiku. Juni 2010 aku meraih juara pertama sayembara menulis buku pengayaan bidang sains jenjang SMA yang diadakan Pusat Perbukuan Nasional (yang sekarang menjadi Puskurbuk). Lebih dari seribu naskah dikirim pada saat itu. Mau dengar kisah unik ini?

Pertengahan tahun 2009, aku lulus seleksi diklat luar negeri yang diadakan oleh dinas pendidikan Propinsi Jambi bagi guru sains RSBI jenjang SMA. Untuk ini aku berhak atas beasiswa sekolah di Auckland NZ. Sebuah kota pusat keramaian karena perdagangan, bisnis, dan pendidikan di NZ. Wah praise the Lord! Berkah tiada tara. Sekolah di luar negeri? Selama hampir 4 bulan? Tentunya memakan biaya ratusan juta rupiah. Memang aku baru mau ke luar negeri jika ada beasiswa atau semacam tugas belajar, konferensi, dan urusan dinas lainnya. Kalau just travelling…? Ogah ah.. mending aku ngumpet di kamar, baca buku atau menulis sambil makan sepiring tempe mendoan, pisang goreng dan segelas teh manis. Alasan lain karena kalau memang mau jalan-jalan, Indonesia sudah luar biasa indah, cantik, asri, alami, dan kekayaan SDA nya melimpah. Tiada taranya dibanding negara lain. Hmmm…Asal tahu tempatnya lho. Wah nasionalis banget ya. Hehhehhee…

Auckland adalah kota yang terletak di pulau utara NZ. Di daerah ini tidak turun salju karena memang jauh lebih panas dibandingkan pulau selatan seperti Chrischurch, Dunedin yang kita bisa main ski di situ..seperti ketika aku di Eropa misalnya Swiss.. Wow..! Suhu udara hari-hari sekitar 10º-12º C. Hampir tiap saat angin berhembus kencang. Langit berwarna kelabu, jarang sekali warna biru lazuardi itu muncul. Makanya negara NZ dijuluki windy country karena letaknya yang dekat kutub selatan itu menyebabkan selalu berangin. Tapi anehnya kok gak ada kincir angin kayak di Belanda ya..hehhehee.

Suatu saat, ketika dalam perjalanan pulang dari kampus, tiba-tiba udara terasa sangat-sangat dingin berhembus masuk ke dalam bus yang aku tumpangi. Akhirnya bus sampai di daerah Glenfield dan aku pun turun. Kurapatkan jaket, scarf, glove, dan kuhangatkan lagi dadaku dengan tas ransel hitam yang tebal. Wuih.. masih juga dingin. Memang menggigil bukan main. Setengah berlari aku menuruni jalan menuju Neal Ave tempat tinggal homestayku. Sindrom kulit kering dan gatal, bibir pecah-pecah karena walau dingin namun kelembaban udara begitu rendah di negara ini biasa dialami terutama oleh mahasiswa dari Asia termasuk aku. Sesampai aku di kamar, segera aku hidupkan heater untuk memanaskan ruangan. Kulihat Mrs Clear induk semang ku duduk meringkuk di dekat heater. Oh, it’s so cold,” katanya kepadaku sambil merapatkan jaketnya. Have a drink please, to prevent dehidration,” she said to me. Segera kuambil secangkir air panas dan kuseduh dengan potongan kulit kayu manis asal Kerinci…setelah hangat aku minum..wah..aneh bin ajaib! Seketika tubuhku tidak merasa menggigil lagi. What happened? pikirku…

Pengalamanku ini dan atas advice dari suami aku mulai mencari literatur rahasia di balik sebatang kulit kayu manis asal Kerinci. Berbagai sumber dan studi literatur mulai aku jalani. Ternyata kayu manis asal kerinci yang dalam istilah perdagangan di Indonesia disebut cassiavera ini memiliki seribu macam khasiat. Kabupaten Kerinci di Propinsi Jambi merupakan penghasil kulit kayu manis terbesar di dunia, namun sayang pemanfaatannya barulah sebagai sirup dan bumbu masak. Penjualan kulit kayu manis hanya sampai tahap bahan mentah. Kulit yang telah dikeringkan, dipilah sesuai mutunya dan dijual. Belum ada pengolahan lebih lanjut. Padahal jika diolah lebih lanjut akan menghasilkan produk seperti cinnamon oil dan oleoresin yang mempunyai nilai ekonomis jauh lebih tinggi. Sementara bahan mentah diekspor ke mancanegara dengan harga yang luar biasa murah. Lagi-lagi kasihan para petani kita….dalam bahasa Jerman nya ya nasibe wong cilik….

Ditinjau dari nilai gizinya, suatu sumber database dari Nutrisi USDA (United States Departmen of Agriculture) tahun 2006 mencatat bahwa Cassiavera kaya akan karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang berguna untuk tubuh. Mineral terbanyak adalah Ca dan K. Vitamin yang paling tinggi kadarnya yaitu vitamin C dan asam folat. Di samping itu, suatu sumber berita online di www.kompas.com (18 Januari 2010) ikut menegaskan bahwa cassiavera mengandung senyawa antioksidan yang efektif untuk mencegah kanker hati ganas. Ternyata kekuatan antioksidan cassiavera lebih baik dibandingkan dengan BHT (butil hidroksi toluena) yaitu antioksidan sintetik dan tokoferol atau vitamin E yang tergolong antioksidan alami, pada konsentrasi sama. Sifat antioksidan pada caasiavera dapat digunakan sebagai zat yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penuaaan dini. Jadi minum teh yang diseduh dengan kulit kayu manis ini dapat membuat awet muda bagi para wanita bo! Hal yang diidamkan para wanita.

Sebagai obat-obatan, Cassiavera berkhasiat sebagai peluruh kentut (carminative), peluruh keringat (diaphoretic), antirematik, menghilangkan sakit (analgesik), asam urat, radang lambung atau maag (gastritis), sakit kepala (vertigo), diare, muntah-muntah, hernia, susah buang air besar, sariwan, asma, sakit gigi, radang sendi, demam, flu, meningkatkan kekebalan tubuh, jerawat, infeksi kulit, bau mulut, thypus, sakit telinga, cacingan, kram pada perut, malaria, batuk, mencegah penuaan dini, menguatkan daya tahan tubuh, penyakit kulit, seperti eksim, kurap, hingga obat penderita diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, kanker, tumor, dan sebagainya. Wah komplit ya!

Nah hubungannya dengan meneguk segelas teh dicampur kulit kayu manis tadi, ternyata Cassiavera juga ditambahkan sebagai rempah-rempah untuk produk minuman sirup, juice, teh, kopi, dan minuman berenergi. Di samping memberi aroma dan rasa yang lebih nikmat, mencampurkan cassiavera ke dalam minuman teh, kopi, mocca, coklat, cappucino, dan minuman berenergi akan memberi efek menghangatkan badan. Alasan untuk hal ini adalah kandungan senyawa kimia di dalamnya akan meningkatkan sirkulasi darah dan mengalirkan energi menuju abdomen. Itulah sebabnya ketika mengonsumsi kulit kayu manis diseduh dengan air panas membuat aliran darah lancar sehingga memberi efek menghangatkan badan. Pernah suatu hari, seorang turis dari negara Eropa menceritakan kepadaku bahwa sebatang kulit kayu manis jauh lebih berharga dibandingkan sebongkah emas ketika musim salju datang. Ho ho ho segitu amat sih? Memang. Barangkali efek ini tidak terlalu terasa jika kita tinggal di negara tropis namun sangat terasa bagi orang yang hidup di negara dingin seperti pengalamanku tadi. Nah, mau mencoba? Sehat, cantik, awet muda, dan umur panjang dapat kita jalani dengan menyayangi tubuh ini. What you eat, what you are… Bijaksana mengonsumsi makanan adalah pilihan dalam hidup kita. Sama seperti Tuhan yang Maha Bijaksana, senantiasa memberikan pilihan kepada kita umatNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar