Dunia boga yang makin variatif, banyak tawaran yang menggoda, khususnya jajanan, makanan, dan minuman di sekitar kita. Kadang hal ini membuat kita mengkonsumsinya tanpa berpikir panjang lagi. Yang penting enak di lidah! Sikat aje….! Padahal pepatah mengatakan “what you eat…what you are..! Mau diapakan tubuh kita, tergantung dari makanan yang kita sendiri masukkan ke dalamnya. Berarti di sini ada usaha yang dengan sadar kita lakukan……..
Daya tarik makanan tak lepas dari bahan tambahan makanan atau BTM atau bahasa kerennya food additives. Mulai dari pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, atau istilah kerennya flavour. Berbagai rasa bisa disajikan mulai dari rasa udang, kepiting, ikan, daging sapi, kaldu ayam, jagung, sate, barbeque, pizza, dan lain-lain yang hampir-hampir mirip dengan aslinya! Tanpa disadari, tubuh kita menjadi timbunan zat-zat kimia buatan yang menjadi bahan pembuat food additives tsb..Hiiiii ngeri gak sih? Efek sampingnya akan mengganggu metabolisme tubuh sehingga kesehatan akhirnya dikorbankan demi menuruti kemauan mulut yang selalu ingin menikmati “rasa lezat” kimiawi.
Bagaimana mengantisipasi hal ini? Menyiapkan makanan sehat dan bergizi di rumah adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan pribadi dan keluarga tentunya. Paling tidak kita mengurangi asupan zat-zat kimiawi yang datang dari makanan di luar rumah. Sebagai wanita yang ingin selalu tampil cantik, sehat, dan umur panjang, tubuh harus dijaga, sehingga jauh dari segala pencemar termasuk yang berasal dari makanan.
Pada tulisan kali ini, dibahas menyajikan makanan lezat tanpa MSG. Banyak orang bilang “Ah masakan tanpa MSG mana enak??” MSG adalah mono sodium glutamat suatu bahan kimia yang menambah rasa gurih pada makanan sehingga akan merangsang nafsu makan. Berbagai hasil penelitian menyatakan bahwa efek samping mengkonsumsi MSG membuat anak menjadi hiperaktif dan memicu kanker. Penelitian awal menyebutkan bahwa setelah mengkonsumsi MSG dengan jumlah berlebihan, akan menimbulkan rasa haus, mual, muntah, dan kepala pusing bahkan bisa menurunkan tingkat kesadaran dan daya konsentrasi. Keadaan ini disebut sindrom Restaurant China (China Restaurant Syndrome). Sedangkan penelitian baru-baru ini di Hirosaki University Jepang menyatakan bahwa asupan MSG menyebabkan penipisan retina mata pada hewan percobaan yang digunakan yaitu tikus.
Mengetahui bahaya MSG terhadap kesehatan kita tentu membuat kita lebih hati-hati mengkonsumsi makanan di luar rumah. Berbagai sebutan lain untuk MSG sering menyamarkan kandungan MSG itu sendiri. Tahukah bahwa berbagai nama lain MSG seperti natural flavors, hydrolyzed vegetable protein (HVP), natural flavouring, hydrolyzed milk protein, seasonings, gourmet powder, textured protein, natural yeast flavouring, barley malt, spices, malt extract, hydrolyzed plant protein, broth, natural chicken flavouring, tamari, dll masih banyak lagi sering menyamarkan kandungan MSG itu sendiri. Hal seperti ini sering mengelabuhi kita sebagai konsumen sehingga bisa berpikir salah. Mengira bahan makanan bebas MSG eh malah ternyata sama aje tuh… Dengan demikian kita mesti lebih berhati-hati memilih makanan, baca lebih dahulu etiket atau label yang tertulis pada kemasan makanan.
Nah setelah tahu tentang apa itu MSG dan efek sampingnya terhadap kesehatan, marilah kita bersikap dengan lebih bijak. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati bukan? Menyediakan masakan sehat di rumah yang tanpa MSG akan mengurangi asupan zat kimia bernbahaya ini bagi tubuh kita dan keluarga tentunya.
Penulis mencoba membuat soup kepiting yang tak kalah lezatnya dibandingkan masakan dengan tambahan MSG. Mau tahu caranya? Silakan dicoba….pasti si kecil di rumah minta lagi!
Bahan:
- 1 kg kepiting direbus dan diambil dagingnya. (oya merebus kepiting lebih baik
tambahkan sedikit jahe dan irisan daun bawang untuk menghilangkan bau amis).
Alangkah lezat jika kepiting yang ada telurnya. Selain enak, juga menambah cantik
penampilan masakan karena telur kepiting berwarna merah menarik.
- daging ayam ½ kg, direbus, dan dagingnya disuwir tipis-tipis lalu potong kecil-
kecil.
-wortel potong panjang-panjang tipis atau dadu.
-jagung manis dipipil
-makaroni direndam air dingin terlebih dahulu.
-satu butir telur
-daun bawang dan seledri iris tipis.
-bawang goreng
-merica
-garam dapur
-tepung maizena atau tepung tapioka
Cara:
-air rebusan kepiting dan ayam digunakan sebagai kuah, tambahkan irisan wortel dan
pipilan jagung manis.
-setelah lunak, tambahkan daging kepiting suwiran, daging ayam yang telah dipotong
tadi, dan makaroni.
-tambahkan garam da merica sesuai selera.
-tambahkan telur yang telah dikocok lalu saring dengan saringan di atas campuran
soup. Aduk dengan cepat. Hal ini akan membuat soup kepiting menjadi lebih gurih
dan bentuk adukan telur merata (tidak menggumpal).
-setelah matang, tuangkan segelas air tepung maizena/tapioka (2 sdm tepung + 250 cc
air matang). Aduk dengan cepat agar tak menggumpal.
-tambahkan irisan seledri, daun bawang.
-aduk sebentar dan angkat.
-hidangkan dengan irisan bawang goreng.
-jika suka boleh ditambah jamur kuping dan asparagus.
-hasilnya boleh dilihat pada foto di atas ini..
Masakan sendiri, jauh lebih bersih, sehat, dan bergizi karena kaya akan protein dan vitamin serta jauh dari bahan tambahan makanan yang bersifat kimiawi. Bisa dimakan tanpa nasi, karena jagung dan makaroni bisa menggantikan nasi sebagai sumber karbohidrat. Khususnya para wanita, soup kepiting bisa dijadikan menu diet. Menjadi cantik, sehat, dan umur panjang menjadi dambaan para wanita bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar